Yang Dipertuan Agung Bala-Bala

gambar hanya pemanis

Tanpa didorong hadis atau apapun, ritual membatalkan puasa saya cukup sederhana. Bahkan untuk buka puasa hari pertama. Cukup gorengan, terutama bala-bala, didampingi sambal atau bumbu kacang. Amunisi yang lebih dari cukup untuk mengganjal sampai makan nasi sesudah tarawih.

Kebetulan, sudah ada beberapa titik penjual gorengan yang sudah menjadi andalan saya sehari-hari. Pulang kerja, perburuan dimulai. Titik terdekat dengan rumah. Dari jauh saya perhatikan antrian motor sudah terlihat menyemut dekat TKP. Saya masih percaya diri mendapatkan incaran. Begitu sampai di depan etalase, kaca yang sudah berlumur minyak itu hanya menyisakan sedikit gorengan, sedangkan masih ada beberapa antrian. Karena berpacu dengan azan magrib, saya coba cari pedagang lain. Sampai pedagang kedua dan ketiga, saya mendapatkan pengalaman serupa dengan pedagang pertama. Saya mundur teratur.

Di tengah harapan yang menipis, saya melihat ada satu pedagang lagi yang tidak terlalu dikerubungi pembeli. Tanpa pikir panjang saya datangi dan bertransaksi. Azan magrib berkumandang, air minum diikuti bala-bala saya eksekusi dan ternyata.... 

YA ALLAH PANTESAN TEMPAT TADI SEPI. INI BALA-BALA APA PERTAHANAN PERSIB LAWAN PERSEBAYA BABAK KEDUA!!!!

No comments