Endgame


Awalnya tak ada niat untuk menonton di hari pertama. Hmm.. sebetulnya ada, tapi diurungkan, untuk beberapa hal. Premier Avengers itu hari Rabu, hari kerja. Jam nonton paling mungkin dipilih itu pukul 6 atau 7 sore. Dengan durasi film selama 3 jam, film akan beres pukul 9 atau 10. Lalu masalahnya dimana? Masalahnya kami nonton bawa anak kecil. Kami khawatir dia akan ngantuk jelang akhir film.

Tanggal presale dibuka, niat kami masih kukuh nonton akhir pekan. Hingga akhirnya gempuran promosi film ini meruntuhkan niat kami. Seketika itu juga saya langsung tanya ke Shaqil, "nonton malem bakal ngantuk gak?". Satu jawaban yang kami harapkan keluar dari mulutnya membuat saya maju ke babak selanjutnya, nyari tiket!!

Pilihan pertama, TSM. Sudah diduga, penuh. Kursi kosong tinggal deret paling depan. Karena kami masih sayang leher, kami cari studio lain. Hasilnya, idem. Entah masih ada, tapi saya nyarinya kurang militan, tapi nemunya selalu paling depan. Tak patah semangat, saya coba arahkan pencarian ke Cinemaxx, yang menayangkan Avengers mulai pukul 5 pagi. Layar lebih banyak otomatis lursi tersedia juga banyak. Dapat, pukul 18.30 di kursi favorit, atas, pojok #eh. Namun, jiwa tak puas langsung menguasai, penasaran siapa tahu dapet jam lebih awal, tiga kursi yang sudah dipilih tak langsung saya bayar. Hasilnya, kursi dengan jam lebih awal gak dapet, tiga kursi yang tadi sudah di booking pun lepas diserobot orang. Untungnya masih kebagian di jam itu, hanya 'turun kelas', dari premium ke prefered.

Dan hari Endgame pun tiba. Walau menonton di hari pertama, rasa was-was terpapar racun spoiler tetap ada. Pelakunya ya dari yang nonton subuh itu. Haha. Masuk studio, telat entah berapa menit. Kami masuk saat Clint Barton sedang bermain bersama anaknya. Berapa menit, tuh?. Oh iya, di Cinemaxx kamera mirrorless atau DSLR gak boleh masuk. Saya gak tahu persis aturannya, cuma berkali-klai nonton di jaringan bioskop xxi, 21, atau CGV, mirrorless saya gak pernah dimasalahin. Sempat kesal karena berniat foto wefie selepas film, tapi ya sudah.

Oke, masuk ke filmnya. Bingung juga caranya ngereview tanpa spoiler. Intinya saya pengen nangis, bukan karena ceritanya, saya mau nangis untuk keseluruhan filmnya. Jika harus menyimpulkan film ini dalam satu kata, keren, misalnya, itu mustahil. Karena film ini keren keren keren keren keren keren keren keren keren 3000 kali. 3 jam berlalu secepat itu. Terserah mau dibilang lebay.

Ada satu scene lucu favorit saya di Ant-Man dihadirkan di film ini. Scene pertukaran di Infinity War pun kembali hadir, lebih menyayat hati, menguras emosi. Masih di Infinity War, ingat pertarungan dahsyat di Wakanda? Di Endgame lebih menyeramkan, menegangkan. Captain Marvel tampil sesuai porsi. Dengan tampilan baru, makin cantik, makin sayang #eh.

Udah ah takut kelepasan spoiler. Tonton sesegera mungkin. Diluar kebiasaan, tidak ada credit scene, tapi ada semacam penghargaan kepada pemeran Avengers awal. Nilai? Kalau boleh saya mau kasih 11/10. Lebay? Gapapa. Emang keren banget kok. Saya berencana menonton lagi, untuk dua hal. Hal kedua untuk melihat kembali siapa tahu ada detail-detail yag terlewat. Hal pertama karena ingin menikmati kembali naik turunnya emosi.

No comments