Ada satu masalah setelah saya nonton Stand Up Special Lo Pikir Lo Keren (#LPLKBandung), yaitu saat di tempat parkir. Di dompet, uang kertas paling kecil kebetulan tinggal lembaran lima ribu, yang jika saya ngasihin itu ke tukang parkir, kemungkinan kembaliannya tak sesuai ekspektasi. Akhirnya dengan sangat terpaksa, saya kasih uang recehan, dengan resiko tangan kami bersentuhan. Yang kalau kata bit Bang Adri, lebih banyak kuman disana. Hehehe.
Ya, akhirnya saya ke kampus IFI lagi. Menonton stand up comedy lagi. Kunjungan pertama, saya menonton #NotSoSpesial-nya Gilang Bhaskara. Kali ini, seperti yang sudah disebut di atas, saya menjadi saksi stand up spesial si bapak podcast Indonesia, Adriano Qalbi. FYI, sepertinya fame level Adriano Qalbi sudah naik, ditandai dengan penambahan show sore, saat tiket show malam sudah sold out. Kolam tai memang luar biasa.
Harga tiket 100 ribu, saya disuguhi 4 orang penampil. Adri, tentunya, ditambah tiga orang opener. Dua opener, Guzman Sige dan Kamal Ocon adalah opener yang membuka show Gilang tempo hari. Satu opener, Patra Gumala, yang menjadi opener sejak LPLK Jakarta. Guzman, menjadi orang pertama yang naik panggung. Sangat disayangkan materi yang dibawakan nyaris sama saat dia menjadi opener Gilang, namun untungnya saya masih bisa tertawa. Mungkin itu magisnya nonton stand up secara langsung. Patra, naik panggung seusai Guzman.
Membuka dengan bit jembut, komedian yang juga penyiar ini langsug mendapat tawa. Patra menutup penampilannya dengan bit kencing bareng Afgan, yang mungkin membuat penonton kepikiran lesung pipit di titit Afgan XD. Kamal, menjadi opener terakhir malam itu. Seingat saya, materi dia berbeda dengan materi saat menjadi pembuka #NotSoSpesial. Lagi-lagi mungkin karena magis nonton live. Soalnya beberapa kali saya nonton dia di kompetisi SUCI, tak pernah saya tertawa lepas dengan materi Kamal.
Giliran Adri naik panggung. Selain menjadi yang punya acara, dia juga merangkap MC. Hehehe. Jika orang mengenal Gilbhas sebagai komika cerdas, maka Adri saya nobatkan menjadi komika jujur. Jujur nyonteknya. Tak perlu menyembunyikan dibalik telapak tangan, Adri menyimpan “kisi-kisi” bitnya di lantai. Dan penonton bisa melihatnya. Luar biasa jujur, bukan?. Selain itu, kejujuran lain terlihat saat dia secara jantan dia mengakui “bridging”-nya (bener gak ya nulisnya) yang buruk.
Dalam show itu, Adri membawakan materi yang ringan macam grup Whatsapp keluarga, sticker happy family, hingga materi yang cukup "berat" seperti Setya Novanto, pilkada, juga relationship. Secara umum, semua materi yang dibawakan sukses mendulang tawa walaupun dengan banyak kelemahan. Yang paling terlihat di jeda antar bit yang lumayan lama. Tak ada materi yang bener-bener saya inget, entah karena semua materinya kuat atau memang tidak spesial. Hehehe.
Tapi yang jelas, saya puas dengan show tersebut. Udah dulu ah, tai lo semua!!!!
No comments